MAKASSAR, RAKYATSULSEL – RSUD Regional Lamappapenning terus menunjukkan komitmennya dalam pelayanan kegawatdaruratan neonatus melalui penanganan intensif terhadap pasien bayi baru lahir yang mengalami komplikasi sindrom aspirasi mekonial.
Penanganan dimulai sejak bayi lahir pada 12 November 2024 hingga saat ini, dengan perawatan berkelanjutan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Proses penanganan melibatkan tim medis yang terdiri atas dr. Muhammad Alief, Sp.A; dr. Nurlaelah, Sp.OG; dr. Nur Aisyah; serta tim perawat NICU.
Bayi dilahirkan melalui operasi caesar (SC) dalam kondisi gawat napas akibat aspirasi mekonium, yaitu masuknya cairan mekonium (kotoran bayi) ke paru-paru. Penanganan darurat dilakukan segera setelah kelahiran di ruang operasi, meliputi:
Di ruang NICU, langkah-langkah berikut dilakukan:
Ventilator terpasang pada tanggal 12 november diruang perawatan intensif, dan pada tanggal 18 november bayi menunjukkan perubahan signifikan, sesak napas berkurang, sehingga ventilator dilepas (extubasi), dan hasil kontrol foto thorax menunjukkan perbaikan dengan udara yang lebih banyak masuk ke paru-paru.
Saat ini, bayi masih menjalani perawatan di NICU menggunakan oksigen nasal kanul. Jika bayi mampu bernapas stabil tanpa bantuan alat, tim medis merencanakan untuk memulangkan bayi dan melanjutkan pemantauan melalui rawat jalan.
Pelayanan ini mencerminkan dedikasi RSUD Regional Lamappapenning dalam menangani kasus kegawatdaruratan neonatal. Kolaborasi multidisiplin antara dokter spesialis dan perawat NICU menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. (*)
RSUD Regional La Mappapenning turut menghadiri kegiatan sosialisasi dan pengawasan tertib penyelengg...
Telah dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PT Jasa Raharja Cabang Watampone den...
Dalam rangka penerimaan ASN Redistribusi 2025 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan,RSUD Regional La ...
UPTD RSUD Regional La Mappapenning Bone menghadiri Kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indone...